Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievement Divisions)

Dan Hutcheson CEO of VLSI Research holds a 450...

Dan Hutcheson CEO of VLSI Research holds a 450mm silicon wafer (Photo credit: IntelFreePress)

  1. Pengertian Model Pembelajaran STAD

Model pembelajaran STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Menurut  Nur Citra Utomo dan C. Novi Primiani (2009: 9), “STAD didesain untuk memotivasi siswa-siswa supaya kembali bersemangat dan saling menolong untuk mengembangkan keterampilan yang diajarkan oleh guru”. Menurut Mohamad Nur (2008: 5), pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim dengan anggota 4 siswa pada setiap tim. Tim dibentuk secara heterogen menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD lebih menekankan kepada pembentukan kelompok. Kelompok yang dibentuk nantinya akan berdiskusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Oleh karena itu model pembelajaran STAD dapat membuat siswa untuk saling membantu dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

 

  1. Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD

Menurut Agus  Suprijono (2011: 133-134), langkah-langkah pada model pembelajaran STAD adalah sebagai berikut:

  1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).
  2. Guru menyajikan pelajaran.
  3. Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  4. Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
  5. Memberi evaluasi.
  6. Kesimpulan.

Pada model pembelajaran STAD, tim yang terbaik akan mendapatkan sebuah penghargaan. Menurut Mohamad Nur (2008: 5-6), penghargaan diberikan pada tim dengan kriteria tertentu. Kriteria itu dapat diambil dari skor tim, kekompakan tim dalam bekerja sama, saling membantu teman satu tim dalam mempelajari materi, dan saling memberi semangat kepada teman satu tim untuk melakukan yang terbaik. Mohamad Nur (2008: 6) juga menyatakan bahwa “ide utama di balik STAD adalah untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam menuntaskan keterampilan-keterampilan yang dipresentasikan guru”.

  1. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran STAD

Menurut Yurisa (2010), kelebihan dan kelemahan model pembelajaran STAD adalah sebagai berikut:

1)        Kelebihan model pembelajaran kooperatif STAD

a)         Meningkatkan kecakapan individu.

b)        Meningkatkan kecakapan kelompok.

c)         Meningkatkan komitmen.

d)        Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya.

e)         Tidak bersifat kompetitif.

f)         Tidak memiliki rasa dendam.

2)        Kelemahan model pembelajaran kooperatif STAD

a)         Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.

b)        Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.

 

PUSTAKA::

About NICO MATEMATIKA

Welcome to my blog. My name is Nico. Admin of this blog. I am a student majoring in mathematics who dreams of becoming a professor of mathematics. I live in Kwadungan, Ngawi, East Java. Hopefully in all the posts I can make a good learning material to the intellectual life of the nation. After the read, leave a comment. I always accept criticism suggestion to build a better me again .. Thanks for visiting .. : mrgreen:

Posted on September 16, 2012, in Teori-Teori dalam pembelajaran and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 3 Comments.

  1. aku suka model pembelajaran kaya gini, tidak terlalu formal dan memang seru juga. berkelompok untuk memecahkan suatu kasus masalah 😀

    Aksesoris Sparepart Motor

  2. thank you very much this page really helped me

LEAVE A COMMENT IN HERE. COMMENTING IN HERE IS ALWAYS AUTO APPROVE. PLEASE NO SPAM!!! BECAUSE I HATE SPAM... THANKS A LOT..... :mrgreen: